Minggu, 05 Agustus 2012

MAJAPAHIT


Sebuah tulisan dengan judul yang cukup mengejutkan, yaitu “Satanisme Majapahit ” dipublikasikan dalam sebuah majalah kampus perguruan tinggi negeri ternama di Jawa Timur. Penulisnya adalah rekan mahasiswa jurusan Sejarah yang saya hormati.
Terlebih dahulu perlu ditekankan bahwa saya tidak berkehendak untuk open fire dengan penulis yang jauh lebih kompeten di bidang sejarah, terlebih bidang studi yang saya tekuni hanyalah Biologi. Tidak ada pula kehendak untuk membangun opini untuk menjatuhkan kredibilitas siapapun. Jadi semata saya yang dungu ini cuma ingin mengajukan beberapa bahan sebagai perbandingan tulisan beliau.

Pesan Ibu


Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Kebiasaan yang Diulang


ngepost lagi nih,

kali ini saya bawa cerita motivasi buat kalian semua...


   Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.